Riwayat Nabi Muhammad SAW Posted on May 16th
Jangan
sekali-kali melupakan sejarah, demikian menurut Presiden Soekarno,
presiden pertama Republik Indonesia. Namun, sudah adat manusia untuk
selalu lalai dan lupa. Lagi dan lagi sebuah sejarah dilupakan,
seakan-akan mereka tidak pernah tahu atau mungkin tidak mau tahu, ini
adalah sejarah yang tak boleh dilupakan, karena menyangkut tentang sosok
yang membawa pencerahan bagi umat manusia. Kali ini adalah sejarah
tentang Nabi Muhammad S.A.W, penyuluh dan washilah Umat Islam.
Riwayat
Nabi Muhammad S.A.W bermula 14 abad yang lalu di sebuah kota kecil.
Kota itu panas dan tandus di suatu Jazirah kawasan Timur Tengah yang
terkenal karena padang pasirnya yang luas. Selain ketandusannya, wilayah itu dipenuhi dengan para penyembah berhala, baik berhala batu maupun kayu yang tidak dapat berbuat apa-apa. Disana
juga disana terdapat sebuah bangunan berbentuk kubus hitam yang
dikelilingi oleh berhala-berhala. Tidak tanggung-tanggung, menurut
beberapa riwayat jumlah berhalanya bagaikan jumlah sudut suatu lingkaran
yakni mencapai 360 buah.
Kota
itu tidak begitu terkenal di masa sebelum abad ke-7 Masehi. Umumnya
yang melintasi wilayah tersebut adalah para pedagang, para petualang,
dan pelarian-pelarian dari Persia maupun Rumawi. Jadi, tidak
mengherankan kalau kota kecil di Jazirah Arabia yang kelak bernama
Mekkah itu merupakan tempat dimana terjadi pertemuan berbagai jenis
manusia, tempat dimana perbuatan buruk dan haram, perampokan, pembunuhan
bayi, minum-minuman keras, dan yang memusnahkan segala kebajikan dan
moral berada. Saat itu masyarakat jazirah Arabia dalam situasi
kemerosotan yang luar biasa. Zaman ketika hal itu terjadi seringkali
disebut sebagai zaman jahiliyyah atau ada pula yang menyebutnya abad
kegelapan.
Situasi
kegelapan itu tidak hanya terjadi di Arabia. Saat itu, setidaknya sejak
sekitar awal abad ke-6, hampir seluruh dunia di selimuti kegelapan.
Tidak banyak yang tahu apa yang menyebabkan kegelapan itu terjadi. Baru
sekitar abad ke-20 saja kita menduga kalau kegelapan itu dimulai tidak
lama setelah gunung Rakata atau Krakatau meletus di tahun 535 Masehi.
Namun, kegelapan masa itu bukan hanya karena disebabkan oleh letusan
gunung Krakatau di selat Sunda, tetapi juga kegelapan akal pikiran dan
hati umat manusia yang telah merosot akhlaknya. Di Arabia dan berbagai
belahan dunia umat manusia umumnya terpecah belah. Manusia hidup
berkelompok-kelompok dan saling bermusuhan diantara sesama mereka. Di
Jazirah Arab yang tandus, manusia hidup terpecah-pecah menjadi
kabilah-kabilah (bani/kaum). Tidak ada persatuan dan pedoman yang sahih
untuk menjadi manusia yang berakhlak mulia sebelum lahir sosok
monumental yang mengubah sejarah umat manusia di Planet Bumi. Ialah yang
kemudian dikenal sebagai Nabi Muhammad S.A.W.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar